15 April 2020

Pentakosta

Pencurahan Roh Kudus

Pengertian Pentakosta di Perjanjian Baru (bahasa Yunani: Πεντηκοστή [ἡμέρα], Pentēkostē [hēmera], "hari kelima-puluh"), adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus (hari raya Paskah).

Umat Israel di Perjanjian Lama (PL) dan umat Kristen di Perjanjian Baru (PB) bersama-sama merayakan dengan sikap yang sangat khidmat kedua hari besar itu, yaitu hari raya Paskah dan Pentakosta. 

Hari raya Paskah dan Pentakosta pada prinsipnya merupakan peringatan akan karya Allah di dalam sejarah umatNya.
 

Janji Yesus mengutus Roh Kudus sebelum kematianNYA:


Pada malam terakhir sebelum Yesus Kristus ditangkap dan kemudian disalibkan, Ia memberitahukan kepada murid-murid-Nya tentang kedatangan Roh Kudus sebagai suatu janji penyertaan Penghibur dan Penolong saat Dia tidak berada lagi di bumi.
 
Yesus berkata: “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. (Yoh. 14:16-17)
 
"Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yoh. 14:26)
 
"Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku." (Yoh. 15:26)
 

Sesudah Yesus bangkit dari kematian, Ia berkata lagi mengenai hal ini:

"Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi." (Lukas 24:29)
Kota ini maksudnya Yerusalem, murid-murid dilarang pergi dulu sebelum Roh Kudus dicurahkan (murid-murid dibaptis). 

Sesaat sebelum Yesus naik ke sorga, Ia mengatakan sekali lagi:

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah para rasul 1:8)
 

Pekerjaan Roh Kudus antara lain:


Yesus berkata: "Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. (Yoh. 16:7-11)

Arti Hari Raya Pentakosta

 
(PL): Hari raya Pentakosta (bahasa Ibrani: שבועות Shavuot, arti harafiah "Minggu-minggu") adalah sebuah hari raya pengucapan syukur bagi Israel atas hasil panen gandum. Pesta itu dirayakan tujuh Minggu (bahasa Yunani "Pentakosta" berarti: kelimapuluh) setelah hari Paskah. Sebab itu juga dikenal dengan nama Hari raya Tujuh Minggu.
Sebagai bukti pemeliharaan Allah kepada umat-Nya, di hari itulah umat bersyukur kepada Allah.

(PL): Hari raya Pentakosta juga adalah hari  yang dirayakan untuk memperingati peristiwa turunnya Taurat yang diwahyukan oleh Allah kepada Musa di gunung Sinai.

(PB): Hari raya Pentakosta adalah hari dicurahkannya Roh Kudus.
"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." (Kisah para rasul 2:1-4)
 
Walaupun berbeda zaman, umat Israel dalam PL dan umat Kristiani masa kini PB memiliki kesamaan ‘teologis’ bahwa hari raya Pentakosta intinya adalah sebagai “pencurahan” berkat-berkat Allah baik jasmani maupun rohani bagi umatNya. Juga sebagai tanda bahwa Allah terus hadir dan menyertai perjalanan hidup umat yang dikasihiNya selamanya.
 

Pentakosta dalam PL

Perayaan Pentakosta merujuk kepada beberapa hari penting dalam ibadah bangsa Israel :
  • Hari raya 7 minggu. (Imamat 23:15-16; Ulangan 16:9-10)
  • Hari raya menuai hasil dari ladang. (Keluaran 23:16, Keluaran 34:22) 
  • Hari raya hulu hasil. (Bilangan 28: 26)
Inti dari perayaan-perayaan tersebut adalah untuk memperingati turunnya 10 perintah Tuhan, yaitu Taurat di gunung Sinai, kemudian juga untuk mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan, berupa tersedianya gandum hasil usaha mengolah ladang atau hasil panen.
 
Pentakosta pada zaman Perjanjian Lama mempunyai arti pencurahan berkat-berkat Allah dalam kehidupan bangsa Israel, yaitu:
  • Berkat rohani, yaitu Firman Allah, yang kita kenal sebagai Kitab Taurat.
  • Berkat jasmani, yaitu tersedianya makanan hasil usaha mengolah ladang, antara lain berupa buah bungaran dan gandum.

Pentakosta dalam PB

Dari uraian diatas, hari raya Pentakosta adalah kesinambungan dari karya keselamatan Allah yang telah dinyatakan kepada umat Israel sejak zaman dahulu. Hanya perbedaannya sekarang, keselamatan itu kini sudah hadir  dan dinyatakan didalam Kristus, dan terus dilanjutkan dengan dicurahkannya Roh Kudus untuk menyertai kehidupan umatNya di sepanjang zaman.
 
Bagi umat Kristiani, Pentakosta atau peristiwa dicurahkannya Roh Kudus, adalah juga sebagai  penggenapan nubuat Allah melalui nabi Yoel (PL). 
(Yoel 2:28-32 : "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.").  (Sama di PB, Kisah para 2:17-21)
 
Menurut Kamus Alkitab (PB),  Roh Kudus/Roh Allah/Roh Yesus ialah pelaksana kehendak Allah di bumi, Ia sebagai Penghibur (Penolong) yang melanjutkan dan menerapkan karya keselamatan Yesus.
 
Di dalam Roh Kudus, Kristus hadir untuk menyertai, memberi kekuatan dan hikmat kepada umat yang percaya; sehingga umat percaya dimampukan untuk hidup kudus dan bersaksi memberitakan kabar baik di dunia. 
 
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran ….” 
(Yohanes 14:16)
 
 
Sumber: berbagai sumber / millenialokey.blogspot.com
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar