Anak-anak tertawa gembira |
Entah kamu tertawa ringan atau tertawa terbahak-bahak, tetap
saja kalau tertawa itu adalah salah satu bahasa yang dipakai semua orang. Seseorang gak perlu belajar supaya bisa tertawa.
Seorang anak bayi mulai tertawa bahkan setelah mereka masih
berusia 3 bulan, jauh sebelum mereka bisa mengucapkan kata-kata seperti mama atau papa.
Tertawa adalah sesuatu yang bisa terjadi begitu saja. Biasanya
kita tertawa karena melihat atau mendengar sesuatu yang lucu.
Dan uniknya
tertawa ini bersifat menular. Waktu kamu mendengar seseorang tertawa, kemungkinan besar kamu juga pasti akan tertawa.
Gak
sedikit orang yang bahkan mengklaim kalau tertawa berfungsi
sebagai obat penyembuh baik hati, pikiran dan juga penyakit kita.
Tuhan
sendiri memberitahu kita bahwa ada waktunya untuk tertawa (Pengkhotbah
3:4).
Tapi ada
perbedaan besar antara tertawa dengan seseorang dan menertawakan
seseorang.
Jangan jadikan tawa sebagai senjata untuk menjatuhkan orang lain. Tapi
perlakukanlah seseorang seperti kamu juga ingin diperlakukan.
Intinya, tertawa adalah salah satu obat yang manjur untuk menyembuhkan
kesedihan. Contohnya saat seorang teman sedang dalam kondisi berat, tawa bisa membuat bebannya jauh lebih ringan.
Bagaimana caranya bisa tertawa di masa-masa yang kurang menyenangkan?
1. Luangkan waktu untuk tertawa
"Untuk
segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya...ada
waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari…"(Pengkhotbah 3: 1 & 4 )
Sebagai
manusia yang sudah menjalani perjalanan hidup yang
berliku, kita pasti setuju kalau hidup itu gak melulu diwarnai oleh
tawa. Tapi percayalah kita bisa memperbanyak tawa dalam hidup kita.
Caranya adalah mulailah bergaul dengan orang-orang yang punya
selera humor yang baik. Kalian bisa saling membagi cerita lucu dari masa lalu atau membuat lelucon sederhana.
Ide lain juga bisa kamu lakukan dengan memperbanyak bermain dengan anak-anak atau hewan peliharaan misalnya.
2. Bagikan sukacitamu
“Hati yang
gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” (Amsal 17: 22)
Jangan menyimpan kesenangan untuk dirimu sendiri. Bagikanlah
obat yang baik ini ke orang lain juga. Apakah kamu membawa sukacita dan tawa
untuk seseorang hari ini? Kalau belum, pikirkanlah cara untuk membuat satu
orang tertawa hari ini. Kamu bukan hanya akan menambahkan sukacita untuk dia, tapi untukmu juga.
3. Lepaskan bebanmu
“Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.” (Lukas 6: 21b)
Mungkin ada diantara kita yang sedang terpuruk atau sedih
karena salah satu anggota keluarga atau teman dekat didiagnosa terjangkit virus
corona atau tiba-tiba meninggal tanpa sebab yang jelas. Di masa-masa ini, mungkin untuk tertawa pastilah sulit.
Tapi
bersyukurlah karena sebagai orang percaya, Tuhan
menjanjikan kita sukacita dan damai sejahtera. Kita hanya perlu
memintanya dan mengalami ketenangan batin di tengah masa-masa sukar.
Kita harus mengalami sukacita dan tetap punya pengharapan.
Sama seperti apa yang Raja Daud sampaikan dalam Mazmur 30: 11, “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi
orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita…”
Apakah kamu sedang bersedih dan tidak tenang di tengah masa-masa ini. .?, mintalah supaya Tuhan meringankan bebanmu.
4. Jangan segan untuk tertawa untuk dirimu sendiri
“Berkatalah
Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya
akan tertawa karena aku." Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat
mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah
melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya.” (Kejadian
21: 6-7)
Istri
Abraham Sara sudah menunggu selama 90 tahun untuk jadi
seorang ibu. Bahkan dia sendiri sudah berpikir kalau dirinya tak lagi
bisa
memberikan Abraham anak. Tapi dia tercengang saat diberitahu bahwa dia
akan punya anak Dia tertawa saat itu karena merasa terkejut dengan apa
yang didengarnya.
5. Tetap berharap
“Pada
waktu
itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
Pada
waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah
melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” (Mazmur 126: 2)
Waktu Tuhan memimpin umat-Nya keluar dari pembuangan dan
membawa mereka kembali ke tanah kepunyaan-Nya. Mereka sangat lega dan bersyukur dengan sorak sorai dan kegirangan.
Mungkin gampang untuk memikirkan hal-hal negatif yang gak
sesuai dengan keinginan kita. Tapi ingatlah ayat di atas. Tuhan mampu melakukan
hal-hal yang besar untukmu. Jadi tetaplah berharap.
Tuhan sudah memberikan kita obat paling mujarab untuk
menyembuhkan luka batin dan kesedihan kita.
Jadi, konsumsilah itu dan alami
kelegaan di dalam Tuhan.
Sumber : Jawaban.com
Re-editing by Blogger
Tidak ada komentar:
Posting Komentar