Menyenangkan ALLAH |
Jatuh cinta adalah
hal yang sangat indah dalam kehidupan kita, hati berbunga rasanya. Mau makan,
belajar, bekerja, bermain, tidur dll; selalu ingat dia setiap waktu. Berusaha
dengan segala cara agar pacar kita senang, tersenyum bahagia. Seakan dunia ini milik
berdua saja, maunya dekat terus seperti perangko nempel.
Apakah pernah
terpikir bagaimana menyenangkan Tuhan, syukur-syukur kita sedang
menyenangkan-NYA. Bagi yang belum menyenangkan Tuhan, mari kita cari tahu
caranya.
Menyenangkan, asal
katanya senang artinya puas, lega, suka, hati yang gembira. Jadi menyenangkan
adalah membuat hati jadi suka dan bergembira.
Menyenangkan
ALLAH, merupakan
kewajiban kita semua. Karena kita diciptakan untuk menyenangkan-NYA setiap
waktu. Pujian nabi Daud: “TUHAN senang
kepada orang-orang yang takut akan DIA, kepada orang-orang yang berharap
akan kasih setia-NYA.” (Mazmur 147:11)
Takut
pada ALLAH membuat kita selalu menjaga perasaan-NYA agar tidak
sedih, kecewa atau marah; berusaha selalu membuat DIA senang. Seperti kita
berusaha menyenangkan pacar, bahkan seharusnya lebih lagi. Karena kasih
anugerah-NYA kita hidup dan menikmati banyak berkat. Oleh Kasih-NYAlah kita
memperoleh keselamatan dengan gratis bagi orang yang mau percaya kepada-NYA.
Daud
disenangi ALLAH, karena setiap waktu ingat TUHAN, ingin
memuji, menyembah, bersyukur, bergantung selalu kepada-NYA. Baik saat senang
atau susah dia selalu menyembah TUHAN. Daud juga berlaku jujur seperti ‘anak
kecil’ selalu curhat apapun, termasuk saat jatuh dalam dosa (skandal Bersyeba),
dengan mengakui kesalahannya dan segera bertobat.
Sejak menjadi Raja,
dia membentuk tim khusus pemazmur lengkap (penyanyi dan pemusik) bagi Tuhan
selama 42 tahun tidak berhenti. Untuk membalas kebaikan TUHAN dalam penyertaan
hidupnya selalu. Luar biasa kan guys..
“Aku
akan memuji-muji nama ALLAH dengan nyanyian, mengagungkan DIA dengan nyanyian
syukur...” (Mazmur 69:31)
“Aku
hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi ALLAH-ku selagi
aku ada” (Mazmur 104:33)
Dahulu bangsa Israel
menyenangkan TUHAN dengan mempersembahkan korban-korban bakaran, jaman sekarang
dengan menyembah-NYA. Menyembah dapat berupa doa, bersyukur, bernyanyi, menari,
bersorak, membaca Alkitab, menaati perintah-NYA dan lainnya.
Menyembah
dengan tulus hati jangan munafik seperti ahli Taurat dan orang
farisi, mereka menyembah untuk kepentingan dirinya dan agar terlihat orang
banyak perbuatannya agar dapat pujian manusia. Ingin dianggap paling benar,
tahu, terlihat rohani dan seterusnya.
Rasul Paulus
mengingatkan kita: “... jangan hanya di
hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati
karena takut akanTUHAN.” (Kolose 3:22)
Pujian Daud: “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-NYA
yang kudus, hai segenap batinku! “ (Mazmur 103:1)
Baca juga Penyembahan Yang Benar
Kesetiaan
juga menyenangkan ALLAH berarti menjadikan-NYA sebagai
satu-satunya sumber penggerak setiap aspek kehidupan kita. Dan ingin selalu
berada di dekat-NYA setiap saat, tidak tergantung situasi dan kondisi kita,
karena TUHAN lebih dahulu setia dan kasih anugerah-NYA luar biasa. Karena kasih
dan setia YESUS rela dihina, dicerca, dikutuk bahkan sukarela menyerahkan nyawa
di kayu salib. Walaupun kita terkadang kita lupa akan kasih dan setia-NYA
tetapi IA tetap kasih dan setia pada kita selamanya. Amazing Grace ...
“Hendaklah
engkau setia sampai mati, dan AKU akan mengaruniakan kepadamu mahkota
kehidupan.” (Wahyu 2:10b)
Berserah
diri dibentuk ALLAH seperti tanah liat di tangan tukang periuk
demikian pula kita menyenangkan-NYA, karena kita semua berasal dari debu. Jadi
terserah TUHAN mau menjadikan apapun dan sesuai dengan talenta yang telah
diberikan-NYA. Tidak mungkin tanah liat (kita) minta dibuatkan sesuatu kepada
tukang periuk.
“Sungguh
seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-KU...”
(Yeremia 18:6)
Semuanya
demi ALLAH apapun yang kita kerjakan: belajar, bermain, memasak,
bekerja, menyembah-NYA dan lainnya kita kerjakan dengan sekuat tenaga. Tidak
setengah hati, malas, capek, terpaksa, karena pacar atau karena ada bos, karena
. . .
“Apa
pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
TUHAN dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23)
Baca juga Apa Inti Penyembahan
Baca juga Tujuan Hidup
Pertanyaan: Sudahkah
kita berkomitmen untuk menyenangkan ALLAH seumur hidup?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar