30 April 2020

Kemuliaan Bagi ALLAH


Mayoritas kita ingin dipuji, dihormati, disegani bahkan dipuja oleh orang lain sebab itu kita berusaha mewujudkannya melalui berbagai cara. Mungkin sebagian kita mengusahakan lewat kekayaan, jabatan, keilmuan, jadi artis dll. Bicara kemuliaan ALLAH bukan tentang kemasyuran dan kehebatan kita, karena sekali tangan kuat kuasa-NYA bekerja tidak ada yang sanggup mencegahnya. Sebagai mahluk ciptaan ALLAH tahukah kita bagaimana cara memuliakan-NYA? Mari kita cari tahu yukk..

1.     Arti kemuliaan (KBBI) adalah hal (keadaan) mulia, keluhuran, keagungan, kehormatan. Jadi dapat dikatakan bahwa segala usaha atau cara kita untuk menjadikan ALLAH layak dimuliakan, diluhurkan, diagungkan dan dihormati.
2.     Fakta alam dan isinya: tumbuhan, binatang, langit, bumi termasuk manusia diciptakan mewujudkan kebesaran, kekuatan, keagungan, kemuliaan ALLAH.
3.     Israel sangat bersyukur dapat melihat Kemuliaan ALLAH langsung, lewat karya pembebasan-NYA setelah 400 tahun lebih dijajah Mesir. ALLAH selalu menyertai Israel selama 40 tahun di gurun sampai ke tanah perjanjiaan Kanaan.
4.     Nabi-nabi juga setia dan taat melakukan semua firman-NYA. Abraham taat perintah ALLAH untuk meninggalkan negeri dan keluarganya, bahkan rela mengorbankan anak satu-satunya. Nuh setia pada TUHAN dengan membuat perahu selama 90 tahun, meskipun dicemooh dan dianggap gila. Daud selalu mengandalkan TUHAN, saat mengalahkan harimau, beruang, Goliat orang filistin, dikejar-kejar raja Saul. Salomo diberi hikmat-NYA yang luar biasa dan kekayaan yang sangat banyak.
5.     Lewat bencana alam kita masih dapat mengucap syukur masih diberi kehidupan, lewat mukjijat kesembuhan kita memuliakan TUHAN. Pandemi yang terjadi sekarang, semua orang mencari TUHAN, bersyukur kita masih diberi kesehatan.
Ada orang yang terlahir tidak sempurna juga dipakai TUHAN demi kemuliaan-NYA.
6.     ALLAH berkuasa melakukan apapun juga demi kemuliaan-NYA.
“ALLAH kita di sorga; IA melakukan apa yang di kehendaki-NYA!” (Mazmur 115:3)
7.     Kasih setia ALLAH terbesar diwujudkan dengan karya keselamatan melalui Anak-NYA yang menjadi satu-satunya Juru Selamat penebus dosa seluruh umat manusia. Kita bisa melihat kemuliaan ALLAH melalui kemuliaan YESUS.
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-NYA, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-NYA sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yohanes 1:14)
8.     Berdasarkan sejarah alkitab dan bukti yang terjadi sampai saat ini wajiblah kita selalu memuliakan nama ALLAH dengan penyembahan yang benar.
“Karena ENGKAUlah yang empunya Kerajaan dan Kuasa dan Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” (Matius 6:13)
9.     Ikuti teladan YESUS dengan menyelesaikan tugas yang diberikan BAPANYA!
“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” (Yohanes 7:4)
10.  Ambilah keputusan sekarang sebelum nafas hidup kita diambil kembali oleh Yang Maha Kuasa.
“Sebab segala sesuatu adalah dari DIA, dan oleh DIA, dan kepada DIA: Bagi DIAlah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Roma 11:36)
“...Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10:31)
Semoga ALLAH Yang Maha Kasih memampukan kita memuliakan nama-NYA. Amin

Pertanyaan: Sudahkan kita hidup bagi kemuliaan ALLAH?

28 April 2020

Roh Kudus


Siapakah Roh Kudus?
·        Roh Kudus adalah suatu pribadi Allah.
(Mat. 28:19 - ...dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus ;
1 Yoh. 5:7- Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu)
·        Roh Allah sendiri.
(1 Ptr. 4:14 - Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu)
·        Tuhan Yesus.
(2 Kor. 3:17-18 - Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar)
·        Roh Yesus.
(Kis. 16:6-7 - Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.)

Fungsi Roh Kudus
·        Penolong
(Yoh. 14:16 - Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya...)
·         Penghibur
(Yoh. 16:7 - Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.)
·         Pemimpin
(Yoh. 16:13 - Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran...)
·         Pengajar
(Yoh. 14:26 - tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.)

Lambang Roh Kudus
·         Seperti burung merpati
(Luk. 3:22 - dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.")
·         Seperti tiupan angin
(Kis. 2:2 - Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;...)
·         Seperti lidah-lidah api
(Kis. 2:3 - dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.)
·         Seperti air
(Yoh. 7:37-39 - Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. "Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.)

PENTAKOSTA: MENGAPA ROH KUDUS DICURAHKAN?
·        Bagi kepentingan Gereja: Turunnya Roh Kudus atas gereja.
Menjadi komunitas orang percaya yang dipersatukan dan diperbaharui oleh  Roh Kudus.
Pada saat itulah persekutuan umat percaya mulai terbentuk. Jadi gereja Tuhan mulai hadir di atas muka bumi sejak pencurahan Roh Kudus yang terjadi pada hari Pentakosta.
Roh Kudus akan mengawal perjalanan gereja muda ini untuk memperluas misi Kerajaan Allah dan untuk mempersatukan umat dari berbagai bangsa dari seluruh dunia (bdk. Amanat Agung Yesus).
Ingat bahwa pada saat Pentakosta, di Yerusalem berdiam berbagai suku bangsa, dari Yahudi, Partia, Media, Elam, Mesopotamia, Asia (15 suku bangsa).
·        Bagi kepentingan umat: Tuhan menganugerahkan dan mencurahkan Roh Kudus agar umat percaya makin diteguhkan, dikuatkan dan dibimbing oleh Roh Kudus di tengah-tengah dunia ini yakni supaya :
1.    Supaya kita jangan menjadi yatim piatu, karena ditinggalkan Yesus naik ke Surga, tetapi Dia akan datang kembali.
(Yoh. 14:18 - Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu).
Banyak murid-murid berada dalam keadaan sedih dan ketakutan  karena saat Yesus wafat, mereka tidak punya pengharapan lagi. Dalam pikiran mereka, Tuhan yang mereka andalkan malah mati.  Tetapi sesuai dengan janji Yesus sendiri bahwa Dia akan pergi kepada Bapa dan memberi kepada kita seorang Penolong yang lain yaitu Roh Kudus.
2.    Supaya bisa hidup berkemenangan.
Kis. 1:8 - Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Mrk. 16:17-18 - Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.
Ef. 6:12 - karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.,
Ef. 6:17-18 - dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus...
Banyak juga umat pengikut Kristus hidup dalam keterpurukan dikarenakan menghadapi kebuntuan dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan. Dengan dicurahkannya Roh Kudus, maka Yesus ingin agar kita memiliki iman yang mengalirkan kuasa untuk menang.
3.    Supaya berani mewartakan Injil dan bersaksi tentang Kristus.
Kis. 4:31 - Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.
Kis. 8:25 – Setelah keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di Samaria.
Sebelum Yesus terangkat ke Surga, murid-murid (misalnya Petrus) sering bersembunyi, menghindar atau bahkan melarikan diri. Tetapi ketika Petrus mengalami pencurahan Roh Kudus, maka terjadi perubahan yang luar biasa. Petrus menjadi berani memberitakan Injil bahkan menempuh segala resikonya (diancam, dianiaya dan dipenjara).
4.    Menjadikan umat yang diperbaharui.
Tit. 3:5 - pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Yoh. 4:24 - Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran
Banyak orang beranggapan bahwa manusia tidak bisa diubah. Segala sesuatu sudah dibentuk ‘dari sononya.’ Ini perbedaan yang mendasar dengan umat beriman, bahwa di dalam Tuhan tidak ada yang tidak mungkin. Kuncinya adalah percaya bahwa  saat Roh Kudus bekerja dalam diri seseorang, maka bisa terjadi perubahan-perubahan yang signifikan dalam hidupnya.  Banyak sekali kisah-kisah kesaksian orang yang diubahkan hidupnya setelah mengalami Roh Kudus. Ada yang tadinya keras hati tidak percaya Tuhan, hidup dalam kebencian, tidak mau mengampuni, terikat oleh dosa, berpaling, kepada ilah-ilah lain, sekarang mereka diubah bahkan dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil.
5.    Membantu kita saat berdoa. 
(Rm. 8:26 - Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.)
Banyak orang yang salah tafsir, bahwa berdoa itu harus dengan untaian kata-kata yang indah dan panjang serta sangat lengkap. Tuhan tahu keterbatasan kita, bahwa tidak semua orang pandai berdoa. Tetapi dengan hadirnya Roh Kudus, Ia membantu kita dalam kelemahan kita,  dan menolong kita untuk menyampaikan keluh kesah kita kepada Allah.
6.    Supaya hidup dapat saling mengampuni, tidak menyimpan kepahitan.
(Kis. 7:54-60 – Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.)
Hidup di dalam komunitas kristiani dan saling melayani, tidak menjamin tidak timbul masalah dan konflik. Namun dengan pertolongan Roh Kudus, kita bisa saling mengampuni, tidak dendam.
7.    Supaya menghasilkan buah Roh.
(Gal. 5:22-23 - Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.)
Ukuran kedewasaan iman seseorang bukan diukur dari berapa usianya dan berapa lama ia mengenal atau bekerja melayani Tuhan. Tetapi patokannya adalah, apa yang dihasilkan orang tersebut saat sudah memiliki komitmen ikut dan melayani Tuhan . Apakah kasih, sukacita, damai sejahtera dll, ada dan kentara dalam relasinya dengan sesama?  Itulah buah yang harus dihasilkan ketika seseorang berjalan sebagai murid Tuhan Yesus.
Lalu apa itu karunia Roh Kudus?
(Yesaya 11:2-3 – Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.)
Tujuh karunia Roh Kudus adalah kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, rasa takut akan Allah, dan kesalehan yaitu yang kesukaannya adalah takut akan Allah. Empat dari karunia ini adalah karunia yang menyempurnakan akal budi, yaitu: kebijaksanaan, pengertian, nasihat dan pengenalan akan Allah. Pengertian memberikan kedalaman pemahaman akan kebenaran Allah dan ketiga hal lainnya  memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Karunia kebijaksanaan membantu kita menimbang hal-hal yang berkaitan dengan Allah; pengenalan akan Allah membantu kita menimbang ataupun menilai hal- hal sehubungan dengan ciptaan; nasihat mengarahkan tindakan kita. Sedangkan tiga dari karunia ini adalah karunia yang menopang keinginan (will)  dan indera (senses) kita untuk menginginkan segala yang baik. Kesempurnaan keinginan (will) ditopang dengan kesalehan,  membimbing kita dalam hubungan kita dengan Allah dan sesama. Sedangkan untuk menopang indera (senses),  Roh Kudus memberikan keperkasaan dan rasa takut akan Tuhan. Keperkasaan memberikan kekuatan sehingga kita tidak menghindar dari kesulitan untuk mencapai kesempurnaan rohani; sedangkan rasa takut akan Tuhan memampukan indera kita untuk mengusahakan hubungan yang seharusnya antara Tuhan Sang Pencipta dan kita ciptaan-Nya, serta membatasi keinginan kita akan hal-hal yang bersifat duniawi.
7 Karunia Roh Kudus

1.    Karunia takut akan Tuhan (fear of the Lord).
Ada ketakutan yang baik dan ada ketakutan yang tidak baik. Ketakutan yang bersumber pada keduniaan atau penderitaan fisik di atas segalanya tidaklah baik. Ketakutan seperti ini adalah ketakutan kehilangan kenyamanan fisik dan kenikmatan dunia melebihi ketakutan akan kehilangan iman.
Jika seseorang menganggap iman dan Gereja  sebagai penghalang baginya, ia siap meninggalkan iman maupun Gereja supaya kenyamanan akan hal-hal duniawi dapat dipertahankan olehnya. Ketakutan seperti ini bukanlah ketakutan yang baik, sebab bahkan dapat membawanya kepada penderitaan abadi di neraka, sebab ia rela meninggalkan iman akan Kristus yang sudah diketahuinya dapat membawanya kepada kehidupan kekal. Namun demikian, ada ketakutan yang baik, yaitu takut akan Tuhan (fear of the Lord).
Bunda Teresa (asal India) mengatakan bahwa Tuhan telah memberikan obat bagi manusia untuk menghindari dosa, yaitu takut akan Tuhan dan kasih. Takut akan Tuhan adalah takut akan penghukuman Tuhan, takut bahwa dirinya akan terpisah dari Tuhan untuk selamanya di neraka. Ketakutan seperti ini disebut “servile fear“. Ketakutan pada tahap ini membantu seseorang untuk membawanya kepada pertobatan awal. Namun, bukankah Yohanes mengatakan bahwa dalam kasih tidak ada ketakutan? (1Yoh 4:18 - Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.)
Ya, dengan bertumbuhnya iman, maka takut akan penghukuman Tuhan akan berubah menjadi takut menyedihkan hati Tuhan, yang didasarkan atas kasih. Inilah yang disebut takut karena kasih, seperti anak yang takut menyedihkan hati bapanya.
Karunia Roh Kudus ini menyadarkan bahwa satu-satunya yang memisahkan seseorang dari Tuhan adalah dosa. Oleh karena itu, manifestasi dari karunia ini adalah kesedihan karena dosa, yang diikuti dengan kebencian akan dosa. Orang yang membenci dosa tidak hanya menghindari dosa berat, namun juga ia tidak mau melakukan dosa ringan. Ia akan lari dari peluang dan kondisi yang dapat membuat dia berbuat dosa. Ia akan sadar bahwa meskipun ia sudah berusaha menghindari dosa, ia kerap tetap jatuh di dalam dosa, termasuk dosa ringan. Dengan demikian, ia menjadi sadar akan dirinya yang tidak berarti apa-apa, dan pada saat yang bersamaan ia sadar bahwa Tuhan adalah segalanya. Sikap seperti inilah yang  menuntunnya kepada kerendahan hati.
Jika kita belajar dari kesalahan kita bahwa yang sering memisahkan diri kita dari Tuhan adalah godaan duniawi, maka kita belajar untuk membatasi diri dari kenikmatan duniawi. Inilah yang disebut sebagai kebajikan penguasaan diri (temperance). Marilah kita menilik ke dalam hati kita, sudahkah kita memiliki rasa takut akan Tuhan: sudahkah kita membenci dosa, dan berusaha untuk menjauhinya.
2.    Karunia keperkasaan (fortitude).
Dalam kebajikan moral, kebajikan keperkasaan adalah keberanian untuk mengejar yang baik dan tidak takut dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghalangi tercapainya kebaikan tersebut. Karunia keperkasaan dari Roh Kudus adalah keberanian untuk mencapai misi yang diberikan oleh Tuhan, bukan berdasarkan pada kemampuan diri sendiri, namun bersandar pada kemampuan Tuhan.
Inilah yang dikatakan oleh rasul Paulus, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Fil 4:13). Juga, “Jika Allah dipihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31)
Melalui karunia ini, Roh Kudus memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin dan percaya akan kekuatan Allah. Allah dapat menggunakan kita yang terbatas dalam banyak hal untuk memberikan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sebab Allah memilih orang-orang yang bodoh, yang lemah, agar kemuliaan Allah dapat semakin dinyatakan dan agar tidak ada yang bermegah di hadapan-Nya (lih. 1Kor 1:27-29).
Orang yang dipenuhi dengan karunia keperkasaan bukannya tidak pernah merasa takut, namun mereka dapat mengatasi ketakutannya karena mereka percaya pada Allah yang dapat melakukan segalanya.
Bunda Teresa yang berani melaksanakan kehendak Allah untuk melayani orang-orang yang miskin di tengah-tengah pelayanannya sebagai biarawati yang menjadi guru adalah contoh bagaimana karunia keperkasaan menjadi nyata. Dan dalam derajat yang sempurna, karunia Roh Kudus ini dinyatakan oleh para martir. Namun, apakah dalam kehidupan sehari-hari kita tidak menjalankan karunia ini?
Dalam keseharian kita, kita juga dituntut untuk mati terhadap keinginan diri sendiri, dan berjuang dalam kekudusan. Dan orang yang secara sadar berjuang dalam kekudusan akan merasakan bahwa ini adalah tantangan yang sungguh berat. Keinginan dan perjuangan untuk hidup dalam kekudusan adalah karunia Roh Kudus. Roh Kudus memberikan kekuatan sehingga dapat memberikan keberanian untuk terus melakukan karya kerasulan walaupun ada banyak kekurangan, keberanian untuk menanggung sakit penyakit dan penderitaan, keberanian untuk mengutamakan orang lain dibandingkan diri sendiri, ataupun keberanian untuk mewartakan Kristus dan Gereja-Nya di tengah-tengah dunia yang dipenuhi dengan pandangan relativisme dan keacuhan terhadap hal- hal rohani.
3.    Karunia kesalehan (piety).
Karunia kesalehan adalah karunia Roh Kudus yang membentuk hubungan kita dengan Allah seperti anak dengan bapa; dan pada saat yang bersamaan, membentuk hubungan persaudaraan yang baik dengan sesama. Karunia ini menyempurnakan kebajikan keadilan, yaitu keadilan kepada Allah – yang diwujudkan dengan agama (religion) – dan keadilan kepada sesama. Karunia kesalehan memberikan kita kepercayaan kepada Allah yang penuh kasih, sama seperti seorang anak percaya kepada bapanya. Hal ini memungkinkan karena kita telah menerima Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah, yang dapat berseru “Abba, Bapa!” (lih. Rom 8:15). Dengan hubungan kasih seperti ini, seseorang dapat mengerjakan apa yang diminta oleh Allah dengan segera, karena percaya bahwa Allah mengetahui yang terbaik. Dalam doa, orang ini menaruh kepercayaan yang besar kepada Allah, karena percaya bahwa Allah memberikan yang terbaik, sama seperti seorang bapa akan memberikan yang terbaik bagi anak- anaknya.
4.    Karunia nasihat (Counsel).
(Mazmur 32:8 - Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.)
Roh Kudus inilah yang menunjukkan jalan kepada kita melalui karunia nasihat. Karunia adi kodrati ini adalah karunia yang memberikan petunjuk jalan mana yang harus ditempuh untuk dapat memberikan kemuliaan yang lebih besar bagi nama Tuhan. Karunia ini menerangi kebajikan kebijaksanaan (prudence), yang dapat memutuskan dengan baik, pada waktu, tempat dan keadaan tertentu. Dengan demikian, karunia adi kodrati ini senantiasa menerangi jalan orang- orang yang dengan sungguh- sungguh mendengarkan Roh Kudus.
Yang terpenting sehubungan dengan karunia nasihat adalah kesediaan dan kerjasama kita dalam menjalankan dorongan Roh Kudus. Kita tidak boleh menempatkan penghalang sehingga Roh Kudus tidak dapat bekerja secara bebas. Penghalang karunia Roh Kudus ini dapat berasal dari diri kita sendiri, seperti keterikatan pada pertimbangan kita sendiri, tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan juga kurangnya kerendahan hati.
Dengan terus membiarkan Roh Kudus memimpin  jalan kita secara bebas, kita terus dimurnikan oleh Roh Kudus, sehingga lama kelamaan, kita mempunyai intuisi akan jalan mana yang harus diambil sesuai dengan apa yang diinginkan Allah. Karunia ini diperlukan bagi orang-orang yang memberikan bimbingan rohani, sehingga mereka dapat memberikan petunjuk sesuai dengan apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka.
5.    Karunia pengenalan (knowledge).
Karunia pengenalan memberikan kemampuan kepada seseorang untuk menilai ciptaan dengan semestinya dan melihat kaitannya dengan Sang Penciptanya. Salomo menggambarkan karunia ini dengan indahnya.
(Amsal 13:1-3 - Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan. Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman. Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.)
1)    Sungguh tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; dan mereka tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan, dan walaupun berhadapan dengan pekerjaan-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.
2)    Sebaliknya, mereka mengganggap sebagai allah/ilah yang menguasai jagat raya ialah api atau angin ataupun udara kencang, lagipula lingkaran bintang-bintang atau air yang bergelora ataupun penerang-penerang yang ada di langit.
3)    Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya ilah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya. Dengan kata lain, karunia ini memberikan kedalaman makna dari ciptaan dan menunjuk kepada Sang Pencipta, yaitu Tuhan.
Dengan karunia ini, seseorang dapat memberikan makna akan hal-hal sederhana yang dilakukannya setiap hari dan mengangkat ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu sebagai jalan kekudusan. Ini berarti semua profesi harus dilakukan dengan jujur dapat menjadi cara untuk bertumbuh dalam kekudusan. Semua hal  di dunia ini apat dilihat dengan kaca mata Allah, dan dihargai sebagaimana Allah menghargai masing-masing ciptaan-Nya.
6.    Karunia pengertian (understanding).
Karunia pengertian adalah adalah karunia yang memungkinkan seseorang untuk mengerti kedalaman misteri iman. Ini adalah seumpama sinar yang menerangi akal budi kita, sehingga kita dapat mengerti apa yang sebenarnya diajarkan oleh Kristus dan misteri iman seperti apakah yang harus kita percayai. Raja Daud memahami karunia ini, sehingga dengan penuh pengharapan dia menuliskan, “Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.” (Mzm 119:34). Karunia ini memberikan kedalaman pengertian akan Kitab Suci, kehidupan rahmat, pertumbuhan dalam sakramen-sakramen, dan juga kejelasan akan tujuan akhir kita, yaitu Surga.  Kejelasan akan misteri iman, menguak tujuan akhir dari umat manusia, yaitu Surga. Oleh karena itu, karunia ini memberikan gambaran yang jelas akan tujuan akhir kita, sehingga apapun yang kita lakukan akan mengarah pada tujuan akhir ini.
7.    Karunia kebijaksanaan (wisdom).
Karunia kebijaksanaan adalah karunia yang memungkinkan manusia untuk mengalami pengetahuan akan Tuhan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Karunia ini berhubungan erat dengan kasih. Karunia ini bukan hanya merupakan pengetahuan belaka, namun merupakan satu pengalaman ilahi yang didapat melalui kasih. Roh Kudus mengisi jiwa orang- orang yang sederhana dan penuh kasih dengan karunia ini, sehingga seolah-olah mereka memakai kacamata ilahi dalam melihat segalanya. Seseorang dapat menjelaskan tentang rasa buah durian dengan berbagai macam kata dan susunan kalimat. Namun, tidak ada yang dapat menjelaskan dengan baik rasa buah durian selain dengan mencobanya sendiri. Atau sama seperti seorang ibu yang mengenal anaknya bukan dari buku, namun dari kasihnya kepada anaknya. Demikian juga, karunia ini akan menjadi semakin dalam sesuai dengan besarnya kasih yang dinyatakan oleh mereka yang menerimanya, kepada Tuhan. Santo Thomas Aquinas mengatakan bahwa lebih baik hanya mengetahui sesuatu yang lebih rendah dari kita daripada mencintainya, tapi adalah lebih baik mencintai sesuatu yang lebih tinggi dari kita daripada hanya mengenalnya. Karena Tuhan lebih tinggi secara tak terbatas dari diri kita, maka adalah lebih baik kita mendapatkan pengetahuan akan Tuhan dengan cara mengasihi-Nya secara tak terbatas. Dengan demikian, seseorang dapat mengalami kemanisan akan Tuhan.
Karena karunia kebijaksanaan ini memungkinkan seseorang melihat dari kacamata Tuhan, maka orang ini dapat menimbang segala sesuatunya dengan tepat, mempunyai perspektif yang jelas akan kehidupan, melihat segala yang terjadi dalam kehidupan dengan baik tanpa adanya kepahitan, dan dapat bersukacita di dalam penderitaan. Semua yang terjadi dilihat secara jelas dalam kaitannya dengan Tuhan.
Karunia ini memungkinkan seseorang menjalani kehidupan sehari-hari dengan pandangan terfokus kepada Tuhan. Karunia ini membuat seseorang menjadi refleksi akan Kristus, seperti yang dituliskan oleh Paulus:
“Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” (2 Kor 3:18)

Tuhan Yesus memberkati pembaca semua. Haleluya...  Amin...