28 Januari 2020

Pergi dari rumah

Banyak alasan untuk pergi dari rumah, salah satunya menikah dengan pasangan anda. Tapi banyak juga karena tidak nyaman dengan keadaan rumah/orang tua/saudara, mungkin disebabkan oleh terlalu ketatnya peraturan yang dibuat ortu, pertengkaran antara anggota keluarga atau anda yang tidak dapat menyesuaikan diri akibat terlalu egosentris.
Alasan yang sering dikemukakan adalah tidak cocok dengan ortu, lebih dapat dimengerti oleh komunitas anda, dapat kebebasan yang diinginkan.

Perlu dipertimbangkan jika anda pergi dari rumah:
  1. Kemandirian, sudahkah anda mempunyai usaha, pekerjaan yang dapat membiayai kehidupan diluar rumah (sandang, pangan, papan)? Jangan sampai anda luntang-lantung tidak tentu arah dan tujuannya sehingga terjerumus pergaulan yang buruk yang dapat merusak masa depan. 
  2. Kebahagiaan, perlu anda pikirkan berkali-kali apakah pasti bahagia jika keluar rumah ortu dan bergabung dengan komunitas anda. Kebahagiaan seperti apa yang anda butuhkan? perhatiankah?, kasih sayangkah?, dihargaikah?, berkembangkah? Jangan mencari kebahagiaan yang semu/sesaat saja, misalnya: menggunakan narkoba yang dapat menyebabkan anda jatuh kedalam berbagai tindakan kriminal. Survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan 2,3 juta pelajar atau mahasiswa di Indonesia pernah mengonsumsi narkotika (sumber: CNN.com).
  3. Kebebasan, anda pastinya lebih bebas di luar rumah dapat mengekspresikan eksistensi diri seluas-luasnya. Tapi jangan lupa di luar rumah ada juga peraturan tertulis dan tidak tertulis (misalnya: adat istiadat). Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa sekitar 33 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks penetrasi (sumber: merdeka.com). Jadi perlu dipikirkan kembali kebebasan seperti apa yang anda inginkan? Bebas tapi harus bertanggungjawab kepada anda sendiri, keluarga, masyarakat, terutama kepada Sang Pencipta.
  4. Kedewasaan, dengan keluar rumah anda berpikir dapat lebih cepat dewasa dalam hal positif tentunya. Tanyakan pada diri anda, sudahkah saya ikut membantu pekerjaan di rumah? (misal: mencuci, menyetrika, membersihkan, memasak untuk keperluan bersama). Karena orang dewasa mengerti arti hak dan tanggungjawab. Jika anda hanya menuntut hak saja pastinya anda diluar rumah juga akan bermasalah dengan komunitas anda.
"Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik". (1 Korintus 15:33)
Lukas 15: 11-32, perikop: Perumpamaan tentang anak yang hilang; dimana anak bungsu meminta kepada bapaknya harta yang menjadi haknya, kemudian hidup berfoya-foya sehingga jatuh miskin dan kelaparan sampai untuk mengisi perutnya mau memakan ampas untuk makanan babi tetapi tidak seorangpun memberikan kepadanya. Akhirnya anak bungsu itu kembali ke rumah ortu, sadar dan mengaku kepada bapaknya bahwa ia telah berdosa terhadap sorga dan bapaknya.
"Siapa memperoleh akal budi, mengasihi dirinya; siapa berpegang pada pengertian mendapat kebahagiaan". (Amsal 19:8)
Rasul Petrus mengingatkan kita juga adalah rumah yang perlu dijaga, 1 Petrus 2: 5 "Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus,..."

Pertanyaan: Apakah saya dapat lebih mandiri, bahagia, bebas, dewasa dengan pergi dari rumah?

25 Januari 2020

Orang tua tidak mengerti saya


Perasaan untuk dimengerti orang tua adalah hal wajar, karena anda ingin dipedulikan, disukai, dipedulikan atau dianggap penting oleh orang tua. Ketika orang tua kurang memperhatikan perasaan anda yang terjadi mungkin anda menarik diri untuk bersikap cuek, mengurung diri, main game, jarang berada di rumah.

Kesenjangan besar antara anda dan orang tua adalah masalah komunikasi, yang mana tidak adanya waktu yang tepat untuk membicarakannya. Mungkin disebabkan oleh kondisi orang tua yang sedang lelah setelah pulang kerja atau situasi yang kurang nyaman untuk berkomunikasi dengan baik atau juga orang tua sibuk dengan dirinya sendiri. Mungkin juga disebabkan oleh anda sendiri yang ingin selalu mencari pembenaran diri alias tidak mau mendengar pendapat orang tua.

Dalam Amsal 20: 29 Salomo berkata: "Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban". Ayat ini tersirat bahwa anda lebih mengutamakan power sedangkan orang tua lebih menggunakan pengalaman. Jadi ada perbedaan sudut pandang dalam mengatasi suatu masalah. Mungkin cara anda mengatasi kurang memperhatikan dampak panjang dari tindakan yang dilakukan, sedangkan orang tua anda mempertimbangkan dari berbagai perspektif untuk kebaikan anda ke depan.

Maka diskusi dan komunikasi dua arah sangat diperlukan untuk menjalin pengertian antara anda dan orang tua dilandasi dengan kejujuran dan tidak mementingkan diri sendiri.

Cara agar anda dapat dimengerti orang tua:
  1. Waktu yang tepat untuk mengutarakan permasalahan anda (kecuali hal penting yang perlu ditindaklanjuti segera, contoh: kecelakaan, dlsb)   Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak". (Amsal 25:11)   "..., ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara;.. ". (Pengkotbah 3:7) 
  2. Kejujuran dalam membicarakan masalah anda, karena diperlukan agar solusi yang akan diambil tidak salah, termasuk masalah pelanggaran ringan/berat yang telah anda lakukan.  "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi". (Amsal 28:13)  "...; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya". (Yosua 14:7).  "Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota." (Efesus 4:25)
  3. Kesungguhan anda untuk menyelesaikan masalah anda sampai tuntas dengan konsekuen, sikap ini memberi kesan yang sangat baik pada orang tua.   "Karena ia telah memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, kesungguhanmu, untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah sukacitaku." (2 Korintus 7:7b). "Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,.." (Ibrani 6:11)
  4. Kesepakatan solusi anda dan orang tua dalam mengatasi permasalahan yang ada.     "Lalu jawab pembawa senjatanya itu kepadanya: "Lakukanlah niat hatimu itu; sungguh aku sepakat". (1 Samuel 14:7).    "Dan lagi AKU berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BAPA-KU yang di sorga." (Matius 18:19)
  5. Jangan marah, sebab dengan kemarahan anda tidak dapat menyelesaikan maslah tapi dapat menambah masalah yang baru.  "Apabila kamu marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." (Efesus 4:26).   "...sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan ALLAH" (Yakobus 1:20).  "Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin." (Amsal 17:27).  "Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh membiarkan amarahnya meledak." (Amsal 20:3); silahkan baca juga Amsal 29:11, Pengkotbah 7:9, 10:4

Apakah anda sudah dimengerti orang tua? 
Bagaimana cara anda untuk dimengerti orang tua?
Sudahkah anda mengerti orang tua?

23 Januari 2020

Hormatilah ayahmu dan ibumu

Mengapa saya harus "Menghormati Ayah dan Ibu?"

Ada pepatah Inggris "Home Sweet Home", apakah anda termasuk yang sependapat dengan pepatah ini? atau anda merasa tidak ada kedamaian di rumah karena semua anggota keluarga sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Arti kata menghormati (KBBI) adalah 
  1. menaruh hormat kepada; hormat (takzim, sopan) kepada: anak-anak wajib ~ orang tua; 
  2. menghargai; menjunjung tinggi: kita harus ~ pendapat dan keyakinan orang lain; 
  3. mengakui dan menaati (tentang aturan, perjanjian): kita akan ~ persetujuan dan perjanjian yang telah kita buat;
 Dalam 10 firman Allah yang diturunkan kepada nabi Musa:
"Homatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu".(Keluaran 20:12)
  1. Dalam Kel 21:15,17 Allah menuntut hukuman mati bagi setiap orang yang memukul atau mengutuk orang-tuanya. Ini menunjukkan bahwa Allah sangat mementingkan penghormatan kepada orang-tua
    (lihat cat. --> Ef 6:1).
    [atau ref. Ef 6:1]
  2. Terkait dengan hukum ini ialah tugas orang-tua untuk mengasihi anak-anak mereka dan membina mereka untuk takut akan Allah dan mengajarkan jalan-jalan-Nya kepada mereka (Ul 4:9; 6:6-7; Ef 6:4). 
 Sumber: https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=keluaran&chapter=20&verse=12

 Dalam Amsal 7: 1-3, nabi Salomo yang bijaksana mengatakan:
"Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu. Berpeganglah pada perintahku, dan engkauakan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu. Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu".

Walaupun orangtua anda tidak sempurna, tetapi mereka telah banyak berkorban demi terwujudnya cita-cita anda.

Lalu jika anda memiliki anak pada 2016, berapakah biaya yang harus dikeluarkan hingga anak itu bisa mandiri pada usia 21 tahun? Tim riset tirto.id memberikan estimasi biaya sebesar Rp.2.945.102,750. Angka itu didapat dari asumsi makanan merupakan makanan kebutuhan pokok tiga kali sehari, lantas biaya pendidikan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan utama, kebutuhan tempat tinggal, transportasi, dan biaya kesehatan. Penyesuaian harga menggunakan rumus present/future value dengan interest rate: 2010-2015 menggunakan inflasi sementara 2015-2020 menggunakan inflasi forecast 2020: 3,81% (rata-rata 2015-2020). Sumber: https://tirto.id/mahalnya-biaya-membesarkan-anak-bofH

Sungguh besar biaya yang dikeluarkan oleh orang tua anda agar anda sukses melalui jalur pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
Belum lagi waktu dan pengorbanan lainnya yang tercurah buat anda.


Mungkin ada beberapa orangtua terlalu protektif terhadap anda. Hal ini mungkin disebabkan trauma masa muda yang pernah orangtua anda alami atau perkembangan situasi dan kondisi lingkungan yang menyebabkan orangtua mengambil sikap demikian.

Terkadang anda kesal, marah, protes dengan segala aturan yang dibuat orang tapi percayalah semua aturan yang mereka buat adalah untuk kebaikan anda saat ini dan yang akan datang.


Pertanyaan: Sudahkah anda menghormati ayahmu dan ibumu dalam segala hal, melalui perkataanmu dan perilakumu?