Masih Ada Pengharapan |
Ditengah
badai yang menghantam kehidupan seringkali kita jatuh dalam pencobaan
ketidaktaatan, ketidaksetiaan bahkan hilangnya harapan akan kehidupan yang
lebih baik.
Lupakah
kita saat ini masih diberi nafas hidup, kesehatan, makan walaupun sederhana,
berkat-berkat yang Allah berikan sampai saat ini. Tidakkah kita
melihat/mendengar masih banyak orang untuk nafas saja harus membayar karena
dibantu oleh tabung oksigen. Ada juga orang yang sedang berharap agar dapat
sembuh dari sakit yang sedang dideritanya dan lainnya.
Terkadang
kitapun lebih memakai logika, perasaan, kekuatan kita daripada fakta akan kasih
karunia yang telah di anugerahkan-NYA. Atau pengharapan terkabulnya doa tidak
kunjung terealisasi oleh-NYA. Tentunya setiap orang bermacam pengharapannya:
ingin cepat pulih dari sakit, ingin cepat mendapat pekerjaan, ingin cepat
perekonomian membaik dan seterusnya.
Marilah
kita fokus dan bersandar akan kasih karunia yang nyata, bukan harapan yang
kosong/semu. Janganlah kita berhenti berharap akan kasih karunia ALLAH karena
Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita walau sekalipun kita masih berdosa.
Rasul
Paulus mengajarkan: “Akan tetapi ALLAH
menunjukkan kasih-NYA kepada kita, oleh karena KRISTUS telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8)
Inilah
bukti kasih karunia ALLAH lebih besar dari apapun juga. Karena kasih karunia yang
sejati ini maka kita tidak akan putus pengharapan, dalam kasih karunia-NYA ada
damai walau cobaan datang, sukacita walau berduka, pengharapan walau sengsara,
keselamatan walau ditengah badai kehidupan.
Rasul
Paulus mengingatkan: “...Kita malah
bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji
menimbulkan pengharapan.” (Roma 5:3-4)
Marilah
kita berpengharapan terus pada kasih karunia-NYA, karena kita hidup kita
berdasarkan dari kasih karunia-NYA yang satu dan kasih karunia-NYA yang lain.
Hitunglah berkat yang telah ALLAH anugerahkan niscaya kita akan kagum oleh
kasih-NYA. Termasuk setiap nafas hidup yang kita hirup saat ini.
Haleluya...Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar